Jumat, 06 Maret 2015

BISNIS CACING TANAH



TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS
“BISNIS CACING TANAH"





Disusun oleh:
Lila Garjita Lucina Nandini
14.02.8784
D3 Manajemen Informatika


JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA 
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER 
AMIKOM
YOGYAKARTA 
2014/2015




KATA PENGANTAR

         Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan YME, atas berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Karya Ilmiah ini dalam Tugas Akhir Lingkungan Bisnis dengan tepat waktu.
        Karya Ilmiah ini saya susun berdasarkan sumber yang akurat, yang penyajiannya sangatlah simple agar mudah dipahami oleh para dosen yang menilai.
        Saya telah berupaya semaksimal mungkin agar Karya Ilmiah ini dapat saya sajikan dengan sebaik-baiknya agar dapat lulus dengan nilai yang maksimal.
        Kritik dan saran yang membangun akan sangat membantu saya dalam menyempurnakan Karya Ilmiah ini. Terima kasih.

                   Yogyakarta, Maret 2015






ABSTRAK
Cacing tanah ??? Membayangkan saja sudah jijik, apalagi memegangnya. Begitulah kira-kira anggapan sebagian besar masyarakat kita tentang makhluk panjang dan licin yang menghuni perut bumi kita ini. Namun ada jenis cacing yang bernama L. Rubellus yang merupakan salah satu dari sekian banyak jenis cacing tanah yang ada di bumi ini. Secara langsung maupun tidak langsung cacing tanah ini berperan dalam kehidupan manusia, mulai dari sebagai pakan ternak, obat, kosmetika, penghasil pupuk organik, pelenyap sampah, hingga sebagai makanan manusia.
Dari berbagai manfaat tersebut, kini cacing tanah jenis L. Rubellus mulai dilirik karena dari usaha pembudidayaannya dapat diraup banyak rupiah. Keuntungannya pun berlipat ganda karena perkembangannya sangat cepat. Akibatnya banyak orang yang mulai menginvestasikan dananya ke dalam bisnis peternakan cacing tanah ini.
Maka dari itu, saya susun karya Ilmiah ini, supaya para pembaca dapat tertarik dengan Peluang Bisnis Cacing Tanah  dengan mencoba beternak cacing tanah dengan prospek usaha yang menjanjikan.



ISI

PROSPEK USAHA CACING Lumbricus Rubellus

Cacing (khususnya jenis Lumbricus Rubellus) memang memiliki banyak manfaat untuk manusia. Diantara kebaikan-kebaikan ini, cacing bisa dijadikan obat penurun panas dan demam yang sangat efektif. Bahkan, penggunaan cacing dalam obat sudah diperkenalkan sejak nenek moyang dulu. Tidak hanya di Indonesia, cacing lumbricus rubellus atau biasa dikenal cacing tanah merah ini juga menjadi bahan utama dalam pembuatan obat dan bahan kosmetik di luar negeri, seperti Cina, Korea, Jepang, Kanada, dan Amerika.

Cacing dikenal memiliki banyak keunggulannya. Salah satunya adalah ketahanan tubuh yang sangat luar biasa. Selain itu, perawatan cacing juga cukup simple. Dalam perawatan beberapa kolam cacing, tidak membutuhkan tenaga yang banyak. Pakan cacing pun juga tergolong mudah.

Perkembangbiakan cacing tergolong super cepat, bahkan masa panen untuk cacing jenis lumbricus rubellus ini hanya membutuhkan waktu 40 hari. Harga satu kilo untuk jenis cacing yang lumayan tinggi, membuat budidaya cacing menjadi salah satu alternatif di bidang agri. Dari pengakuan survei usahawan cacing di pasar, untuk satu kilo cacing umur 40 hari dihargai 40-50 ribu rupiah.
Nah, kelebihan cacing lumbricus ini, dalam waktu 30 40 hari cacing sudah bisa dipanen. Dan jangan kaget, dalam waktu 40 hari 15 kg indukan cacing lumbricus bisa berkembang menghasilkan 3 kali lipat, yaitu 45 kg setiap kolam.

Budidaya cacing, bisa dilakukan di daerah manapun. Inilah kelebihan yang dimiliki cacing, karena di semua daerah cacing bisa hidup subur. Yang penting, media di kolam diusahan tetap selembab mungkin. Karena cacing menyukai habitat yang lembab. Saat panen atau 40 hari, cacing besar siap panen biasanya akan meminggir di pinggir kolam. Sedangkan telur dan anakan cacing biasanya akan menggumpul di tengah.

Usaha Cacing Lumbricus RubellusSelain cacingnya yang laku dijual dalam kondisi hidup di pabrik farmasi dan kosmetik atau diekspor ke luar negeri, ternyata kascing (media bekas budidaya cacing) juga laku dijual. Kascing merupakan pupuk organik alami yang memiliki kandungan hara makro serta mikro yang lengkap dengan pH basa. Kascing ini biasanya digunakan untuk pupuk tanaman sayuran, buah-buahan, selain itu juga cocok untuk pupuk padi organik. Untuk perkilo kascing, biasanya dihargai 5.000 sampai 6.000 rupiah.

Pemasaran cacing, tidaklah terlalu sulit. Saat ini, banyak pabrik-pabrik farmasi atau kosmetik yang siap menampung hasil panen budidaya cacing. Bahkan beberapa negara juga siap menampung cacing-cacing ini. Penting juga untuk menjalin kemitraan bersama para petani cacing untuk berbagi info mengenai penjualan serta tips-tips beternak cacing.


5 Langkah Memulai Budidaya Cacing Tanah (Lumbricus Rubellus)
  1. Buat rumah cacing tanah
  2. Persiapkan media/lingkungan cacing
  3. Persiapkan makanan yang dibutuhkan
  4. Pengadaan indukan cacing
  5. Lakukan perawatan rutin

1. Buat rumah cacing tanah

Sistem Jedingan, di sini kita dapat memasukkan 5 kg bibit dalamnya.


Rak kayu, masing-masing dapat menampung 3 sampai 5 kg bibit.

Pemanfaat kolam bekas ikan

Bisa juga menggunakan lahan Pekarangan yang adal dirumah

 
Menggunakan Rak di Garasi 


Lahan Seadanya



2. Mempersiapkan Media /lingkungan cacing
Syarat Media yang baik, diantaranya :
·         Gembur
·         Organik
·         Lunak 
Contoh Media yang digunakan, diantaranya adalah:


Log Jamur, adalah limbah hasil budidaya jamur. Log jamur memiliki kandungan protein yang lebih tinggi dibandingkan media lainnya sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan cacing. Grajen bekas jamur ini bisa dicampur dengan kletong (kotoran sapi) yang sudah kering atau setengah kering, serta tanah.


Tanah, namun bukan sembarang tanah, usahakantanah yang mengandung banyak unsure hara. Biasanya terdapat pada tanah humus.

Gergajian Kayu, limbah hasil gergajian, cukup bermanfaat namun perlu dicampurkan air terlebih dahulu.


Cacahan Batang Pisang, yakni menggunakan Batang yang telah dicacah namun biasanya juga ditambahkan tanah.

3.   Persiapkan makanan yang dibutuhkan

Macam-macam makanan yang diberikan untuk Cacing, diantaranya :

a)      Limbah Organik Rumah Tangga
Limbah rumah tangga contohnya adalah nasi yang sudah basi, kulit buah, sayuran yang tidak termakan, kupasan kulit kentang, wortel, bawang, batang kangkung dll.

b)      Limbah Organik Home Industri
Limbah Home industry contohnya log jamur , limbah di pasar tradisional, limbah kulit buah, limbah hasil dapur rumah makan dll

c)      Limbah Organik Peternakan
Limbah peternakan seperti kotoran Sapi, Kambing, Ayam dengan catatan diberi air terlebih dahulu agar tidak panas, atau bias diberikan prebiotik agar tidak bau.

d)     Limbah Organik Lingkungan
Limbah dari dedaunan yang gugur bias langsung diberikan dan juga bias dikompos terlebih dahulu

Cara pemberian pakan  ada tiga cara antara lain diberikan secara langsung, dibusukkan terlebih dahulu dan difermentasi terlebih dahulu, fermentasi berarti memberikan “tetes tebu” untuk meningkatkan jumlah bakteri dalam makanan.



4.  Pengadaan indukan cacing
Pengadaan indukan, bias dibeli langsung dari peternak cacing itu sendiri, hal ini lebih baik dibandingkan mencari sendiri di alam, karena kemampuan berkembang biak tidak bagus dan kadang tidak bias beradaptasi dengan lingkungan yang baru.
5.   Lakukan perawatan rutin

Perawatan yang dimaksud dengan, pemberian pakan secara rutin minimal seminggu sekali tetapi akan lebih baik jika dilakukan setiap hari. Selain itu banyak beberapa hama yang mengganggu proses budidaya,  diantaranya adalah semut, kutu tanah, orong-orong, rayap,  tikus, kadal, katak, tokek, dll. 
      
           Langkah membasmi hama antara lain :
  • Jaga kebersihan lingkungan
  • Antisipasi semut : dengan kapur semut, cairan odol, baygon
  • Antisipasi tikus/kadal : jedingan ditutup dengan kasa/jaring
  • Antisipasi Kutu tanah : fermentasi media
             MASA PANEN
  1. Umumnya panen dilakukan setelah 4 bulan penanaman bibit
  2. Ada saat panen, cacing yang diambil adalah sekitar 25% dari jumlah cacing yang ada
  3. Ukuran biomass cacing yang dipanen bebas
  4. Media bekas panen cacing (kascing) bisa dikembalikan ke jedingan, atau langsung dikemas untuk dijual





REFERENSI


Pemikiran sendiri




0 komentar:

Posting Komentar